Tuan Tanah

Melongok keluar kaca bis, bibirku tak dapat menipu, ada segaris senyuman di sana. Decak kagum dan syukurku pada Tuhan yg tlah menitipkanku pada Nusantara.

Kecuali padanya! Sosok pemuda di hadapanku yg kala itu memecah debat berujung pengakuan.
“Maka bilamana kau bertahan dengan SOK IDEALISME-anmu? Jika di muka, di fesbuk, dalam orasi2mu kau suarakan semangat nasionalisme, sedang di belakang…. urusan perut (yg kau sebut realitas) masih dapat mengalahkan pendirianmu. Kau jual tanah hasil babatan sawah nusantara, kau kapling2, kau jual sedikit demi sedikit kekayaan tanah Nuswantara. Maka dg apa kau sebut itu idealis, dengan realis saja kau tak mampu menepis.”

Begitulah kiranya obrolanku dg pemuda di balik cermin.
#ngomongDewe

Ampun Gusti.
Nuwun pitedahMu.
29.03.2015

Leave a comment